Food Terminology #6
1. Lumpia
Lumpia atau
terkadang dieja sebagai lun pia (Hanzi:
潤餅 / 润饼, POJ:
lūn-piáⁿ, hanyu pinyin: rùn bǐng, Bahasa Inggris: long pia) adalah sejenis jajanan tradisional Tionghoa. Lumpia yang dikenal oleh orang Indonesia merupakan
lafal Bahasa Hokkian.
Lumpia
terdiri dari lembaran tipis tepung gandum yang dijadikan sebagai pembungkus
isian yang umumnya adalah rebung, telur, sayuran segar, daging, atau makanan laut. Di Indonesia, lumpia dikenal sebagai jajanan khas Semarang dengan tata cara pembuatan dan bahan-bahan yang
telah disesuaikan dengan tradisi setempat.
2. Mie Siang Kie
Mie siang kie yang merupakan olahan mie
pangsit yang diberi topping ayam suwir, kuah kaldu, sawi rebus, dan sebagai pelengkap
kerupuk pangsit berisi daging babi.
3. Soto Bangkong
Soto
Bangkong adalah rumah makan di Semarang, Jawa Tengah yang menyajikan soto sebagai
menu utamanya. Nama Bangkongdiambil dari nama tempat didirikannya rumah
makan ini, yaitu di Perempatan Bangkong, Semarang. Soto Bangkong yang
melegenda ini memiliki kuah yang khas yaitu bening agak kecoklatan, ini
dikarenakan diberi tambahan kecap. Satu porsi Soto Bangkong berisi suiran
daging ayam, irisan tomat, bihun, tauge, taburan bawang putih dan merah. Dan
nasi bisa dicampur maupun dipisah dengan kuah. Soto Bangkong dihidangkan dalam
ukuran mangkuk yang kecil tetapi tinggi. Menikmatinya bisa dengan menggunakan
lauk seperti sate ayam, sate kerang, sate telur puyuh, tempe, tahu, perkedel
dan juga berbagai aneka minuman panas maupun dingin. Dalam warung Soto Bangkong
ini memiliki menu utamanya adalah soto daging. Tetapi, juga menyediakan ayam
goreng dan garang asem sebagai menu pilihannya.
4. Kue Leker
Leker atau
kue pisang Surabaya adalah salah satu makanan khas kota Surabaya. Makanan kecil ini berbeda dengan leker yang dikenal
di Jakarta dan kota lainnya. Untuk kulitnya, adonannya
kemungkinan adalah telur, tepung terigu, susu, gula dan air. Adonan ini
kemudian dituangkan di atas wajan mini yang telah panas (biasanya dipanaskan di
atas bara arang) untuk membuat kulit leker berbentuk lingkaran. Setelah cukup matang,
penjual kemudian menaburkan potongan-potongan kecil pisang, coklat tabur, gula
pasir dan susu kaleng. Penjual lalu melipatnya menjadi setengah lingkaran dan
menyajikannya kepada pembeli.
5. Tahu Gimbal
Tahu
gimbal adalah makanan khas Kota Semarang. Makanan ini terdiri dari tahu goreng, rajangan
kol mentah, lontong, taoge, telur, dan gimbal (udang yang digoreng
dengan tepung) dan dicampur dengan bumbu kacang yang khas karena
menggunakan petisudang. Beda dengan saus kacang untuk pecel Madiun yang
agak kental. Saus bumbu kacang untuk tahu gimbal agak sedikit encer.
6. Mie Kopyok
Mie
kopyok adalah hidangan berbahan dasar mie yang
dari Semarang. Dengan ciri khas irisan tetelan daging dan
tambahan tahu dan kerupuk gendar diatasnya. Mie kopyok ini merupakan salah
satu makanan khas kota Semarang yang susah ditemukan di tempat lain. Mie kopyok
kebanyakan dijajakan dengan gerobak keliling dari kampung ke kampung. Mie
kopyok atau mie lontong ini juga disebut menyebutnya sebagai Mie Teng-teng
karena penjualnya suka memukul piring dan berbunyi "Teng-teng-teng"
sebagai tanda untuk memasarkan dagangannya.
7. Babat Gongso
Babat gongso adalah satu di antara aneka
resep masakan tradisional yang menggunakan daging jeroan dan dimasak dengan
cara ditumis. Umumnya, masakan ini menonjolkan cita rasa pedas. Lantaran juga
menggunakan rempah, makanya bau makanan yang cocok dihidangkan sebagai menu
makan malam atau makan siang ini begitu sedap.
8. Wingko Babat
Wingko atau
sering disebut juga Wingko babat adalah makanan tradisional khas
Indonesia. Wingko adalah sejenis kue yang
terbuat dari kelapa muda, tepung beras ketan dan gula. Wingko sangat
terkenal di pantai utara pulau Jawa. Kue ini sering dijual di stasiun kereta
api, stasiun bus atau juga di toko-toko kue untuk oleh-oleh keluarga. Wingko
biasanya berbentuk bundar biasa disajikan dalam keadaan hangat dan dipotong
kecil-kecil. Wingko dapat dijual dalam bentuk bundar yang besar atau juga
berupa kue-kue kecil yang dibungkus kertas. Kombinasi gula dan kelapa
menjadikan kue ini nikmat. Harga kue ini dapat bervariasi tergantung tempat
menjualnya dan merek wingko ini. Wingko yang paling terkenal dibuat di Semarang. Ini menyebabkan banyak orang yang mengira bahwa
wingko juga berasal dari kota ini. Meskipun demikian, wingko babat sebenarnya
berasal dari Babat. Ini adalah daerah
kecil di Lamongan, Jawa Timur. Babat adalah titik persimpangan Bojonegoro, Jombang, Tuban, dan Surabaya Di Babat, yang merupakan kota kecil dibandingkan
dengan Semarang, Wingko memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi
daerah ini. Ada banyak perusahaan penghasil wingko yang memperkerjakan banyak
orang. Kelapa yang digunakan untuk bahan wingko ini diambil dari daerah-daerah
sekitar tempat ini.
9. Roti Ganjel Rel
Roti
ini merupakan salah satu peninggalan Belanda. Resep yang digunakan dari dulu
sampai sekarang tidak pernah berubah, masih asli dari zaman Belanda dulu. Nama
aslinya adalah roti gambang--karena bentuknya yang mirip dengan alat
musik gambang--tapi masyarakat Semarang lebih mengenalnya dengan
nama “ganjel rel”. Kenapa disebut ganjel rel, hal ini tak lain karena selain
teksturnya yang bantat, dan juga bentuknya yang seperti ganjel rel (bantalan
rel). Rasanya manis karena menggunakan campuran gula aren. Cocok sekali untuk
teman minum teh seperti nonik Belanda dan juga karena roti ini padat jadi
sangat cocok sekali untuk sarapan. Roti yang satu ini selalu menjadi incaran
bahkan rebutan masyarakat Semarang. 8000 potong dibagikan setiap tahunnya, yang
dibuat oleh salah satu Takmir Masjid Agung Kauman Semarang pada Tradisi
Dugderan. Pembagiannya diawali oleh RM Tumenggung Aryo Purboningrat yang
diperankan oleh Wali kota Semarang. Tradisi ini diselenggarakan sehari sebelum
puasa untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan di setiap tahunnya. Kue "ganjel
rel" adalah simbol tak ada gangguan. Maksudnya dengan memakan kue ini,
pelaksanaan puasa tidak ada ganjalan sehingga pikiran jernih dan tenang.
10. Soto Kudus
Soto
kudus adalah soto yang berasal dari Kudus. Soto kudus, hampir mirip dengan soto Lamongan, soto kudus berisi suwiran ayamdan taoge. Terkadang
soto kudus juga menggunakan daging kerbau. Kuahnya lebih bening. Soto kudus dalam penyajiannya
memiliki tradisi dihidangkan dalam mangkuk kecil untuk satu porsi soto. Persis
dengan soto lainnya, soto kudus ditemani sambal dan jeruk nipis. Hidangan
soto Kudus tidak hanya dapat ditemukan di Kudus,
saat ini juga dapat ditemui di berbagai kota di Indonesia. Soto kudus tidak ada yang menggunakan daging sapi
karena penghormatan muslim Kudus terhadap agama Hindu,
yang mana sapi adalah hewan yang mereka anggap suci. Namun hal ini hanya
sebatas anjuran yang berasal dari Sunan Kudus. Dia mengajari Orang Islam untuk menghargai agama
lain, khususnya agama Hindu.Ini disebabkan ketika itu di Kudus banyak orang
yang memeluk agama Hindu. Hal ini merupakan bentuk toleransi yang telah diajarkan oleh Sunan Kudus pada pemeluk agama Islam yang
tinggal di daerah Kudus. Budaya itu pun masih berlaku sampai sekarang.
Komentar
Posting Komentar